Syarat-syarat menjadi instruktur/fasilitator outbound training
Suksesnya suatu kegiatan outbound training manajemen sangat tergantung pada
kemampuan instruktur didalam membawa acara pelatihan. Semua proses belajar yang
terjadi di dalam keseluruhan kegiatan harus berjalan secara lancar dan
menyenangkan (Fun). Peranan fasilitator dan instruktur sangat penting. Oleh
karena itu instruktur outbound harus dapat menempatkan dirinya secara
professional. Seorang fasilitator dan instruktur outbound yang professional
setidaknya harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memiliki kompeten dalam bidang ilmu manajemen, ilmu psikologi dan
dinamika kelompok.
Tanpa memiliki kompetensi yang memadai seringkali kegiatan outbound hanya
menjadi penderitaan fisik karena tidak jelas hubungan antara aktivitas fisik
dengan ilmu manajemen dan perilaku yang harus dimiliki dalam kegiatan bisnis
dalam era perubahan yang sangat cepat.
2. Memahami rancangan permainan untuk mengungkap prilaku manajemen
Kegiatan dalam outbound training manajemen baru akan bermakna bagi
pembentukan perilaku yang menunjang sukses bisnis bila kegiatan dirancang untuk
mensimulasi perilaku organisasi yang sebenarnya. Oleh karena itu, seorang
fasilitator harus terlibat dalam perancangan kegiatan pelatihan outbound
training. Dia harus mengetahui permainan outbound apa yang akan dimainkan, dan
apa makna manajemen dari permainan tersebut.
3. Memiliki kemampuan observasi dan kemampuan komunikasi yang baik
Observasi adalah bagian penting dari kegiatan outbound training. Kemampuan
mengamati perilaku yang produktif dan prilaku yang tidak produktif mutlak harus
dimiliki seorang fasilitator outbound training. Selain itu, dia juga harus
memiliki kemampuan komunikasi yang jelas dan memproses perilaku yang muncul
tanpa membuat peserta outbound yang memunculkan prilaku tersebut
tersinggung.
4. Menarik dan berwibawa (pendidikan yang memadai, kepribadian yang
menarik dan memiliki sense of humor yang baik)
Suasana pelatihan outbound training hendaknya harus penuh rasa gembira. Belajar
dalam hati yang gembira akan sangat membantu efektifitas belajar. Oleh karena
itu seorang fasilitator outbound harus mampu membuat suasana yang hangat dan
gembira dengan humor-humor yang sehat tanpa menyinggung perasaan peserta
outbound.
5. Menguasai masalah teknis pelatihan termasuk masalah safety
Pelatihan di alam terbuka sangat terkait dengan kemungkinan untuk terkena
cedera. Oleh karena itu kemampuan teknis dibidang keselamatan permainan sangat
penting dimiliki, walaupun di dalam outbound traning ada tim medis, keselamatan
pelatihan berada di tangan fasilitator/instruktur outbound training.
Fasilitator dan instruktur di dalam team executive adventure outbound malang
adalah orang yang berpengalaman dan mumpuni dibidangnya. Sudah bertahun-tahun
menyelenggaran kegiatan outbound dengan ratusan client yang berbeda diberbagai
kota di indonesia. Sebagai sebuah provider outbound traning, kami selalu
menjaga mutu dan kualitas pelatihan, sehingga tujuan dan sasaran yang
diinginkan client bisa tercapai
Executive Adventure Outbound Malang, selalu berusaha untuk memberikan yang
terbaik untuk perusahaan anda
Peran dan Tanggungjawab seorang Fasilitator
Tanpa mengesampingkan sebaik apapun
kita selaku presenter atau dosen, kita seharusnya tidak membodohi diri sendiri
dengan berpikir bahwa orang akan selalu tertarik hanya dengan
presentasi-presentasi kita. Manfaat games, simulasi, bermain peran, asah otak,
studi kasus dan kegiatan lain yang sejenis merupakan aplikasi dari prinsip
belajar orang dewasa.
Anda, selaku fasilitator, harus
memastikan bahwa peserta jangan sampai terlalu terlibat dalam kegiatan
(permainan) sehingga melupakan poin pembelajaran. Sebagai tambahan Anda harus
pula menyadari bahwa jika peserta memiliki tingkat antusiasme yang tinggi
terhadap latihan mereka akan bosan dengan pelatihan yang biasa. Bukan berarti
kita tidak menginginkan tingkat antusiame yang tinggi, tetapi kita peru
memastikan bahwa peserta tetap tertarik dengan metode instruksi lain sama
halnya dengan kegiatan.
Proses pembelajaran dapat
ditingkatkan dengan menggunakan games, simulasi, bermain peran, asah otak,
studi kasus dan kegiatan lain yang sejenis. Manusia akan belajar lebih baik
apabila mereka merasa enjoy dengan diri mereka sendiri. Oleh karena itu kita
perlu memikirkan secara serius tentang menciptakan atau mensuplai atmosfir
belajar yang sesuai.
Anda sebaiknya selalu memilih metode
pelatihan setelah Anda menentukan tujuan pelatihan. Metode sebaiknya dapat
merespon kebutuhan peserta, bukan kebutuhan fasilitator.
Ketika Anda memutuskan untuk
menggunakan suatu latihan terstruktur, sangatlah penting untuk mempraktekkan
latihan itu sebelum digunakan, dengan orang yang tidak terlibat presentasi pada
saat itu, paling tidak sekali. Hal ini akan membantu Anda melihat apakah
rancangan tersebut berjalan dengan baik, apakah dengan cara yang diterapkan
dapat menghasilkan hasil yang diharapkan atau tidak. Seperti sejumlah tipe
pelatihan, latihan terstruktur ini harus dievaluasi untuk nilai dan
keefektifanya. Jika tidak menghasilkan apa yang diharapkan, rancang ulang atau
modifikasi kegiatan tersebut.
Apakah Anda memiliki tanggung jawab
untuk menghibur peserta selama presentasi? Anda memiliki tanggung jawab untuk
memastikan kejelasan dan ketepatan informasi. Anda juga bertanggung jawab untuk
meluruskan peserta dan membuat mereja tetap bergerak. Tanggung jawab yang lain
adalah buatlah diri Anda bersemangat. (Hal itu bisa dipertimbangkan sebagai
nilai hiburan yang utama). Hal ini pula yang nantinya akan dibicarakan peserta
dengan temannya atau rekan kerja mereka. Jika fasilitator berada dalam situasi
dimana tipe feedback semacam ini yang dituntut, (seperti trainer atau
konsultan eksternal), maka akan dibutuhkan berbagai macam metode pelatihan.
Games, simulasi, bermain peran dan latihan terstruktur akan sangat membantu.
Merupakan tanggung jawab Anda untuk
menguji coba semua latihan baru atau latihan yang belum pernah Anda gunakan
sebelumnya. Fasilitator harus menyadari bahwa apa yang berhasil untuk sebagian
orang tidak selalu demikian untuk orang lain. Seluruh latihan training mungkin
akan memiliki hasil yang berbeda setiap kali Anda menggunakannya. Jadi
bersiap-siaplah!
Trainer dan fasilitator hars
membahas seluruh latihan yang telah diselenggarakan selama sesi pelatihan.
Tujuan pembahasan agak rumit. Tanpa merinci lebih lanjut, ada dua alasan utama
menyelenggarakan sesi pembahasan.
Anda memiliki kewajiban untuk
menempatkan para pemain atau peserta kembali bersama setelah latihan selesai.
Hal ini berarti jika peserta memiliki kesan negatif tentang latihan, mereka
sebaiknya diperbolehkan mengeluarkan hal-hal tersebut mumpung masih berada di
ruang pelatihan dan hal-hal tersebut masih segar di ingatan mereka.
Pembahasan juga memberikan
kesempatan kepada trainer dan peserta untuk membicarakan hasil latihan. Apakah
sesuai dengan harapan semua orang? Maukah Anda melakukannya di situasi
sesungguhnya? Apa yang telah Anda lakukan pada waktu hal ini terjadi?
Pembahasan juga memberikan kesempatan kepada trainer untuk mengoreksi kesalahan
selama latihan berlangsung.
Mungkin hal yang paling penting
adalah bahwa trainer harus benar-benar jujur dan terbuka dengan para peserta.
Hal ini termasuk tidak menggunakan jadwal tersembunyi, tidak menyesatkan
peserta, tidak membela seseorang, tidak mengelabui peserta dan tidak
memanfaatkan usaha peserta demi keuntungan Anda sendiri.
Latihan training bisa menimbulkan
kesenangan bagi trainee maupun fasilitator. Ketika manusia merasa enjoy
terhadap diri mereka sendiri di runagan kelas, mereka umumnya akan belajar
lebih baik. Jadi terserah cara Anda untuk membuat atmosfir belajar yang
menyenangkan.