Kamis, 23 Februari 2012

8 Langkah

8 Langkah
Membangun Karakter Bangsa 

Gerakan membangun karakter bangsa melalui cerita  ini, bukanlah upaya menjadi seniman tersohor, apalagi sekadar selebritis atau semacamnya. semua ini berangkat dari keprihatinan, kesadaran dan rasa syukur atas anugrah bakat yang melekat pada diri kami, ia adalah suatu keterpanggilan untuk turut memelihara fitrah

(S.O.P.)

STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P.)

EVENT DONGENG
  • Audiens utama adalah anak-anak usia TK/SD. Jumlah audiens tidak dibatasi, lebih banyak akan lebih baik.
  • Durasi dongeng standar adalah 60–90 menit.
  • Lokasi bisa indoor maupun outdoor, akan tetapi lebih disarankan indoor.
  • Sound system harus benar-benar memadai, minimal 2.000 watt (menyesuaikan jumlah audiens dan kondisi lokasi).

cara bercerita

BANYAK CARA BERCERITA

Apa perbedaan bercerita atau mendongeng dengan teater tunggal ?
Apa pula perbedaannya dengan phantomim, opera, sandiwara dan wayang? 

Jawabannya sebenarnya tak terlampau sulit, Metode Bercerita diartikan sebagai penyampaian cerita dengan cara bertutur. Yang membedakan anatara bercerita dengan metode penyampaian cerita lain adalah lebih menonjol aspek teknis penceritaan lainnya. Sebagaimana phantomin yang lebih menonjolkan gerak dan mimik, operet yang lebih menonjolkan musik dan nyanyian, puisi dan deklamasi yang lebih menonjolkan syair, sandiwara yang lebih menonjol pada permainan peran oleh para pelakunya, atau  monolog (teater tunggal) yang mengoptimalkan semuanya. Jadi tegasnya metode bercerita lebih menonjolkan penuturan lisanmateri cerita dibandingkan aspek teknis yang lainnya.

kreativitas dalam bercerita

ASPEK KREATIVITAS DALAM BERCERITA
TIPS AMPUH  BERCERITA DENGAN ALAT PERAGA

A. READ A STORY : Membacakan Cerita

aspek bercerita

MEMAHAMI BERBAGAI
ASPEK-ASPEK BERCERITA

Pendahuluan
Di Inggris konon pernah diadakan penyebaran angket kepada orang-orang dewasa. Kepada mereka ditanyakan pada saat apa mereka benar-benar merasa bahagia di masa kanak-kanan dulu. Jawaban mereka : “Pada saat orang tua mereka membacakan buku atau Cerita” Apabila pertanyaan yang sama

TEKNIK BERCERITA

TEKNIK BERCERITA UNTUK ANAK USIA DINI

Ada suatu ungkapan ”Seorang  Guru yang tidak bisa bercerita, ibarat orang yang hidup tanpa kepala”. Betapa tidak, bagi para pengasuh anak-anak (guru, tutor) keahian bercerita merupakan salah satu kemampuan yang wajib dikuasai. Melalui metode bercerita inilah para pengasuh mampu menularkan pengetahuan dan menanamkan nilai budi pekerti luhur secara efektif, dan anak-anak menerimanya dengan senang hati. Pada saat ini begitu banyak cerita yang tersebar, namun masih jarang tulisan dari para praktisi ahli cerita, yang mampu mengarahkan secara khusus untuk ditujukan kepada anak-anak usia dini, sehingga penceritaan yang disampaikan kurang mengena. Apalagi model cerita yang secara khusus didasarkan pada material kurikulum pengajaran di TPA/KB/RA/BA/TK yang berlaku. Padahal panduan praktis semacam ini sangat dibutuhkan oleh tenaga pendidik di seluruh Nusantara. Pada umumnya mereka masih terbatas pengetahuannya tentang metode bercerita. Tulisan ini kami susun dengan maksud agar menjadi salah satu bahan pengayaan ketrampilan mendidik anak, bagi para pendidik anak usia dini dalam kegiatan kepengasuhan yang mereka lakukan .

pelatihan teater

METODE LATIHAN TEATER: SEBUAH STUDI TERAPAN


ARTI DRAMA
  1. Drama berarti perbuatan, tindakan. Berasal dari bahasa Yunani “draomai" yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya.
  2. Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak
  3. Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama
Dalam bahasa Belanda, drama adalah toneel, yang kemudian oleh PKG Mangkunegara VII dibuat istilah Sandiwara.