Rabu, 22 Februari 2012

Metodologi Outbound Training

Dalam suatu kegiatan outbound training, ada beberapa tahapan yang biasa dilakukan. Agar pelatihan outbound training bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan atau sasaran yang diinginkan. Setiap proses pembelajaran dalam outbound training yang efektif memerlukan tahapan berikut ini, yaitu :


1. Tahapan pembentukan pengalaman (experience)
 Pada tahapan ini peserta dilibatkan alam suatu kegiatan atau permainan bersama orang lain. Kegiatan atau permainan outbound adalah salah satu bentuk pemberian pengalaman secara langsung kepada peserta pelatihan. Pengalaman langsung dalam outbound akan dijadikan wahana untuk menimbulkan pengalaman intelektual, pengalaman emosional dan pengalaman bersifat fisikal. Dengan adanya pengalaman tersebut setiap peserta siap untuk memasuki tahapan kegiatan berikutnya yang disebut dengan tahapan pencarian makna.

2. Tahapan perenungan pengalaman (reflect)
Kegiatan perenungan (refleksi) bertujuan untuk memproses pengalaman yang diperoleh dari kegiatan outbound yang dilakukan.  Setiap peserta outbound dalam tahapan ini melakukan refleksi tentang pengalaman pribadi yang dirasakan disaat kegiatan berlangsung. Apa yang dirasakan secara intelektual, emosional dan fisikal. Dalam tahapan ini, fasilitator berusaha untuk merangsang para peserta untuk mencapaikan pengalaman pribadi masing-masing setelah terlibat didalam kegiatan outbound tahap pertama.
Didalam kegiatan refleksi outbound, peserta biasanya menceritakan pengalaman pribadinya masing-masing dalam berbagai tingkatan belajar.

3. Tahapan pembentukan konsep (form concept)
Pada tahapan ini para peserta outbound training mencari makna dari pengalaman intelektual, pengalaman emosional dan pengalaman fisikal yang diperolehdari keterlibatan dalam kegiatan outbound. Pengalaman apakah yang ditangkap dalam suatu permainan outbound, dan apa arti permainan outbound tersebut bagi kehidupan pribadi maupun dalam hubungan dengan orang lain.
Tahapan outbound ini dilakukan sebagai kelanjutan tahap refleksi, dengan menanyakan pada peserta outbound training apa hubungan antara kegiatan yang dilakukan dengan perilaku manajemen yang sesungguhnya. Salah satu contoh pertanyaan pada tahapan ini sebagai berikut :
“Kalau dikaitkan dengan situasi kerja sesungguhnya ditempat kerja (kantor), perilaku yang anda alami tadi menggambarkan situasi kerja yang bagaimana?

4. Pengujian konsep  (test concept)
Pada tahapan ini, para peserta outbound training diajak untuk merenungkan dan mendiskusikan sejauh mana konsep yang telah terbentuk di dalam tahapan tiga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun kehidupan dalam pekerjaan di kantor. Fasilitator membantu para peserta outbound training dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang menggiring peserta untuk melihat relevansi dari pengalaman selama pelatihan dengan kegiatan di dunia kerja sesungguhnya.
Kami dari Executive adventure outbound malang, selaku provider outbound yang ada di malang,  siap membantu rekan-rekan sekalian untuk mencapai goal dari kegiatan outbound training yang dinginkan


5.Tahapan Perenungan (Refleksi) dalam outbound training
Kegiatan perenungan (refleksi) bertujuan untuk memproses pengalaman yang diperoleh dari kegiatan outbound yang dilakukan. Setiap peserta dalam tahapan ini melakukan refleksi tentang pengalaman pribadi yang dirasakan di saat kegiatan berlangsung. Apa yang dirasakan, secara intelektual, emosional dan fisikal. Dalam tahapan ini, fasilitator outbound berusaha untuk merangsang peserta untuk mencapaikan pengalaman pribadi masing-masing setelah terlibat di kegiatan tahap pertama.
Di dalam melakukan refleksi, peserta outbound biasanya menceritakan pengalaman pribadinya masing-masing pada berbagai tingkatan belajar. Salah satu teori tentang level belajar yang banyak dipakai dalam pendidikan adalah taxonomy yang diajukan Bloom (1956). Menurut Bloom, ada enam level belajar, yaitu :
  1. Knowledge. Pada level ini orang hanya mengingat peristiwa yang terjadi dan menceritakan apa-apa yang terjadi hanya sebagai fakta.
  2. Comprehension. Pada tingkat ini orang menginterpretasikan apa yang terjadi.
  3. Aplication. Di tingkat ini orang melakukan penerapan secara sederhana dari apa-apa yang dia pelajari.
  4. Analysis. Pada tingkatan ini orang memecah-mecah hal-hal yang dialami dalam berbagai komponen dan melihat keterkaitan satu dengan lainnya.
  5. Synthesis. Di level ini orang menggabungkan potongan pengetahuan untuk memecah suatu masalah.
  6. Evaluation. Di tingkat ini orang mengevaluasi manfaat sebuah gagasan, solusi masalah, dan peristiwa yang dialaminya.
Kegiatan refleksi dilakukan dengan meminta peserta pelatihan outbound duduk secara santai dengan membuat lingkaran agar peserta saling berhadapan. Fasilitator berada dilingkaran dan menyatu dengan peserta.
Fasilitator outbound harus aktif menggali pengalaman peserta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
  1. Apa yang anda rasakan dari kegiatan outbound tadi?
  2. Apakah pengalaman yang dirasakan si X juga anda rasakan?
  3. Perilaku apa yang muncul yang membuat anda sukses menyelesaikan tantangan tadi?
  4. Apakah semua peserta memecahkan permasalahan dengan cara yang sama?
  5. Siapakah diantara kalian yang membuat kegiatan tadi menjadi sebuah kesuksesan?
  6. Kalau seandainya diulangi lagi… kira-kira apa yang harus dilakukan agar lebih sukses?
  7. Adakah cara lain yang lebih baik, supaya lebih sukses?
  8. Setujukah anda dengan cara penyelesaian yang dilakukan si X?
Dalam proses pengungkapan pengalaman ini ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan fasilitator, diantaranya :
  1. Tidak melakukan penilaian terhadap jawaban peserta atau perilaku peserta pada saat kegiatan. Jadi fasilitator harus netral.
  2. Jangan menggunakan kalimat seperti ini. Sebaiknya…… seharusnya anda….
  3. Tidak memberikan petunjuk sesuai keinginan fasilitator, karena proses belajar harus dari pengalaman dan pemahaman
Jangan ikut mempermalukan peserta bila ada peserta yang memperolok-olok peserta lain.