Dalam 5-7 tahun terakhir, outbound training menjadi salah satu
primadona training di Indonesia. Banyak sekali manajemen perusahaan yang melirik
dan menginvestasikan training karyawannya melalui outbound training atau
kegiatan manajemen outbound training. Metode experential learning dalam bentuk
outbound training yang satu ini mampu menghadirkan nuansa baru dengan kemasan
berbeda dibanding training konvensional selama ini, hanya di dalam kelas,
formal dan membosankan (kadang-kadang bikin ngantuk)
Bermain tapi bukan main-main. Fun tapi full learning point. Inilah unsur
lebih management outbound training yang ditawarkan. Belajar melalui proses mengalami
sendiri (outbound training), berinteraksi secara intens sambil belajar dengan
rekan sehari-hari dalam pekerjaan melalui simulasi game outbound yang dilakukan
di alam terbuka, adalah pengalaman penuh makna.
Dalam tulisan kali ini, saya tidak akan menyoroti outbound training
dari konsep dan konten secara mendetail. Namun lebih pada pandangan klien
selama ini dan peta kebutuhan terhadap outbound training. Paling tidak, sejauh
pengamatan dan pengalaman saya berinteraksi dengan para klien pengguna jasa
outbound training ini, klien terbelah menjadi dua kubu. Pada dua kutub yang
berbeda.
Kubu yang pertama melihat bahwa result outbound training tidak jelas. Ciri
ungkapan maupun pertanyaan yang sering terlontar adalah apa manfaatnya outbound
training? Sejauh mana efektifitasnya? Kok paling banter perubahan yang terjadi
paling lama bertahan 1 bulan saja, bahkan hanya 2-3 minggu? Padahal investasi
yang telah dikeluarkan tidaklah kecil, mengingat outbound training ini biasanya
diikuti oleh peserta yang relatif besar jumlahnya.
Sementara kubu yang lain melihat bahwa outbound training adalah sesuatu
bentuk pembelajaran yang menarik dan positif. Outbound training atau manajemen
outbound training training bagi mereka mampu menawarkan solusi
untuk mengurai akar dari kekusutan ’benang kerjasama tim’yang mulai koyak
bahkan hampir putus. Sekali putus, berabe sekali efeknya,karena melibatkan
banyak pihak yang saling mengait di dalamnya. Tak ayal klien tetap saja selalu
mencari atau membutuhkan outbound training ini. Apalagi dimasa akhir tahun,
outbound training sangat dicari meski kadang bermertamofosis menjadi outing
(salah satu agenda penting dalam employee gathering maupun raker).